
Foto Selama pencarian korban longsor di galian C Gunung Kuda Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Cirebon Jawa Barat.
JABAR (Bumione.com) – Selama pencarian korban longsor di galian C Gunung Kuda Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Cirebon Jawa Barat, tim sar gabungan menemukan tiga jenazah para korban longsor, Minggu (01/06/2025).
Dengan ditemukannya tiga orang meninggal, total korban yang ditemukan menjadi 17. Sebelumnya pada Jum’at (30/05) kemarin telah di identifikasi sudah 14 orang yang meninggal dari total 25 yang dilaporkan tertimbun.
Kapolres Cirebon Kombes Sumarni kepada Wartawan mengatakan, ketiga jenazah yang sudah di identifikasi adalah Sakira warga Gempol Cirebon, Sandi warga Gempol Cirebon dan Sunadi warga Dukupuntang Cirebon.
Dari ketiga jenazah tersebut segera dibawa ke ruang forensik di RSUD Arjawinangun Cirebon. “Ketiga korban yang ditemukan telah teridentifikasi semuanya.
Itu semua melalui data warga yang melapor tentang anggota keluarga mereka yang hilang. Namun, masih ada delapan orang lagi yang belum ditemukan,” Kata Kombes Sumarni.
Sementara Dandim 0620 Cirebon, Letkol M Yusron menerangkan, bahwa pencarian para korban kini difokuskan pada area di sekitar tempat penemuan tiga korban.
Pada Minggu 01 Juni 2025, tim akan melanjutkan pencarian dengan menggunakan breaker untuk memecah batu jika tidak menimbulkan risiko longsor susulan, “Kata Dsndim.
Yusron menjelaskan, jika berhasil material batu dapat dipindahkan, sehingga proses pencarian jenazah bisa berjalan lebih cepat. Keselamatan petugas dalam operasi pencarian di lokasi longsor Gunung Kuda sangat penting.
Tim di lapangan adalah prioritas utama, kami tidak boleh mengorbankan nyawa petugas selama proses pencarian. Setiap tindakan harus dimulai dengan penilaian menyeluruh terhadap kondisi sekitar,” Ucapnya.
Untuk mempercepat pencarian, tim gabungan juga menggunakan anjing pelacak. Inisiatif ini diambil untuk mempercepat penemuan korban yang terkubur di dalam material longsor akibat jatuhnya batu.
Saat ini pihak Kepolisian sedang menyelidiki kemungkinan adanya kelalaian dalam praktik operasional tambang. Berdasarkan info yang diperoleh pencarian korban akan terus dilakukan sampai semua korban berhasil ditemukan, “Pungkasnya.(Eko)