Ini Paparan PLKB Labuhan Maringgai Adanya Rembuk Stunting

10109 Dilihat

Foto pegawai PLKB Kecamatan Labuhan Maringgai saat mengikuti program-program stunting yang di selenggarakan di Desa Muara Gadingmas.

LAMPUNG (Bumione.com) – Giant rembuk stunting dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting di tingkat Desa, PLKB Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur memberikan paparan tentang program kerjanya, Jum’at (18/09/2025).

Dikarenakan dalam hal ini Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Labuhan Maringgai mempunyai kewenangan dalam penyuluhan KB yang bekerja di lapangan dan berperan sebagai ujung tombak dalam program pengendalian penduduk Keluarga Berencana (KB).

Korluh KB Kecamatan Labuhan Maringgai Lena Baiti Rusli, SHI.MH dalam wawancaranya mengatakan, kami pihak PLKB dalam kegiatan rembuk stunting menyasar kepada keluarga-keluarga terdampak stunting yang ada di Desa.

Baca Juga:  Desa Bali Agung Rayakan HUT Desa Ke 62 Tahun

Berdasarkan siga sistem keluarga BKKBN ada sekitar 977 Keluarga Resiko Stunting (KRS) terverifikasi dan validasi data siga dari tahun 2021 sampai 2025 stunting di Desa Muara Gadingmas mengalami penurunan.

Jumlah keluarga resiko stunting terdapat 135 KRS pada tahun 2025 sekarang ini. Begitu kita kroscek di pendataan dengan Puskesmas Karyatani bahwa hanya ada 18 balita stunting, “Kata Lena kepada Bumione.com.

Selanjutnya pada 18 keluarga stunting ini memang dibutuhkan penanganan khusus, karena stunting ini bukan karena kebutuhan makanan bergizi saja melainkan berbagai sektor maupun faktor – faktor lainnya.

Baca Juga:  Buka Rakornas, Mendagri Minta Kepala Daerah Optimalkan Peran APIP

Seperti halnya pola asuh anak, dampak lingkungan, kurangnya jambanisasi yang sehat, warga perokok, aksi eksklusif terhadap bayi 6 bulan dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1000 hari HPK, “Paparnya.

Dikarenakan stunting ini sebagai pencegahan dari hulu, dan Calon Pengantin (Catin) dipersiapkan untuk reproduksi yang baik dengan Skrining Elsimil agar siap nikah dan siap hamil dengan pengecekan kesehatan HB serta Lila. 

Seperti ibu menyusui dan balita kita adakan pengecekan setiap minggu dan setiap bulanya agar rutin diadakan di posyandu – posyandu ILP yang ada di Desa masing-masing, “Ungkapnya.

Baca Juga:  Ini Realisasi Pembangunan Yang Dikerjakan P3A Sumber Abadi

Lena menerangkan, BKKBN ini masih tetap peduli dengan stunting di karenakan ada tim TPK nya disitu, khusus untuk mendataan dan menangani stunting yang ada di Desa.

Harapan kami selaku BKKBN disini mengusulkan atau memberikan saran kepada Desa harus fokus terhadap kasus anak – anak stunting di tahun 2026 nantinya.

Jadi nantinya dari pihak Desa harus fokus untuk penanganan terhadap stunting, salah satunya warga tidak ada jamban Desa harus memberikan bantuanya. Stunting butuhkan rujukan juga harus menganggarkan rujukan faskes lebih tinggi atau spesialis anak, “Terangnya.(Erwan)